Skip to main content

Virgin Atlantic adalah maskapai penerbangan swasta inggris yang didirikan oleh Sir Richard Branson tahun 1983. Berawal dari proposal bisnis dari seorang pengacara dari Amerika bernama Randolph Fields. Walaupun pada akhirnya Mr. Fields disingkirkan dari Virgin Atlantic karena hampir membuat Virgin Atlantic bangkrut (Wajarlah baru belajar bisnis, belum pengalaman).

Sebelum Virgin Atlantic, ada beberapa maskapai swasta inggris yang bangkrut karena tidak mampu bersaing dengan British Airways. Diantaranya British Caledonian dan Laker Airways (dimiliki oleh Sir Freddie Laker). Hanya dengan modal 2 pesawat Boeing 747, Virgin Atlantic harus berhadapan dengan British Airways yang baru saja di privatisasi oleh Pemerintah Inggris. Sesuatu yang terlihat tidak mungkin dilakukan.

Suatu hari Branson mendapat telepon dari Ratu Nur of Jordania. Beliau minta untuk diajarkan naik balon udara (Salah satu hobi Branson). Dengan senang hati Branson membawa balon udara ke Jordania. Keluarga kerajaan Jordan bersama Branson kemudian terbang di atas istana kerajaan. Raja Jordan kemudian bercerita tentang perang antara Irak dan Kuwait kepada Branson. Raja Jordan menceritakan bahwa banyak orang di Irak membutuhkan selimut dalam jumlah yang sangat besar. Branson mengajukan diri untuk membantu mengirimkan ribuan selimut dari Inggris. Sepulangnya Branson ke Inggris, ia langsung mengirimkan memo ke berbagai instansi untuk meminta selimut untuk di bawa ke Jordan.

Satu pesawat Boeing 747 Virgin Atlantic disiapkan untuk misi sosial ini. Dengan mencopot semua kursi yang ada di pesawat, Boeing 747 ini dapat membawa ribuan selimut dan obat-obatan ke Jordan untuk kemudian dikirimkan ke Irak. Dengan melakukan hal ini, Virgin Atlantic kehilangan pendapatan karena salah satu pesawatnya tidak dapat digunakan untuk mengangkut penumpang di rute penerbangan biasa.

Setelah penerbangan Virgin Atlantic yang membawa bantuan kemanusiaan ini tiba di Jordania, Branson mendapat telpon dari seorang teman yang mengatakan bahwa penerbangannya diliput di Berita Jam 10 malam. Hal ini membuat Lord King (Bosnya British Airways) mengambil langkah yang sama dengan menyediakan pesawat British Airways untuk mengangkut bantuan ke Jordania.

Beberapa bulan setelah penerbangan Virgin Atlantic ke Jordania, Branson mendapatkan telpon dari seorang teman yang membutuhkan bantuan. Temannya bercerita bahwa saudaranya yang sakit telah menjadi tawanan perang di Irak dan ia telah menelpon semua instansi pemerintah untuk meminta bantuan dan tidak satupun yang dapat membantunya. Branson pun kemudian menelpon Ratu Nur, dan Branson diundang keesokan harinya untuk bertemu dengan Raja Jordan. Setelah berdiskusi dengan Branson, Raja Jordan menyatakan kesediaannya untuk mengirimkan surat kepada Saddam Hussein yang merupakan teman baiknya, untuk meminta pembebasan tawanan perang yang berasal dari Inggris untuk ditukarkan dengan bantuan obat-obatan. Saddam Hussein pun setuju dengan permintaan ini dan menjamin bahwa pesawat Virgin Atlantic akan aman selama berada di Irak. Akhirnya Branson bersama temannya dan beberapa staf pengobatan terbang ke Irak. Ini merupakan penerbangan yang cukup menegangkan untuk Branson. Karena bisa saja pesawat Boeing 747 ini ditembak jatuh oleh jet tempur Irak ataupun Amerika.

Setelah berhasil kembali dari Irak dengan membawa tawanan perang, Virgin Atlantic tiba-tiba mendominasi berita hari itu dan terlihat seolah-olah maskapai ini adalah maskapai yang besar dan berpengaruh. Ini membuat Lord King sangat marah dan berkata “WHO THE HELL IS RICHARD BRANSON???!!???!”.

Jika ingin tahu detail cerita ini baca buku “Losing My Virginity, an autobiography of Richard Branson”. Baca bab yang berjudul “Who the hell is Richard Branson”.

Leave a Reply